Sejarah Forensik

blogger templates


Ilmu antiforensik muncul lebih dahalu dibandingkan dengan ilmu forensik. Untuk mengatasi kejahatan yang terjadi maka perlu melakukan uji forensik terhadap barang bukti yang ada ditempat kejadian perkara (TKP). Meningkatnya angka kriminalitas sehingga pihak kepolisian mendirikan laboratorium ilmiah untuk menganalisis barang bukti tersebut.   Dalam beberapa kasus, laboratorium ilmiah ini digunakan untuk fungsi identifikasi barang bukti yang digunakan untuk kejahatan. Kejahatan yang meningkat membuat pihak kepolisian tidak tergantung lagi pada keahlian mereka dalam melakukan investigasi. 

 Pada abad ke-19 ilmu forensik berkembang dengan cepat, penggunaan forensik lebih untuk menganalisis bukti fisik seperti noda biologi, rambut, dan lainnya yang terisisa di tempat kejadian perkara. Ilmu forensik modern muncul pada akhir abad ke-19. Ilmuwan forensik Amerika yang bergabung dalam American Academy of Forensic Sciences (AAFS), organisasi ini didirikan pada tahun 1948 oleh yang dipimpin oleh Dr. RH Gradwohl St Louis. American Academy of Sciences Forensik menangani bidang-bidang seperti patologi, biologi, toksikologi, ilmu hukum pidana, dokumen rahasia, odontologi forensik, antropologi, hukum, psikiatri, dan geologi.

Pada abad ke-20 ilmu forensik berkembang bukan hanya untuk menganalisis bukti fisik saja tetapi juga digunakan untuk bukti non fisik seperti bukti digital yang dikenal dengan istilah digital forensik dan dalam bidang keuangan dikenal dengan nama akuntansi forensik. 

Copyrigth by Munawir Ansari, ST.

Referensi :

Farmer, Wietse Venema: Forensic Discovery. 2nd Printing. Addison-Wesley, Boston u. a. 2006, ISBN 0-201-63497-X, (Addison-Wesley professional computing series).

0 Response to "Sejarah Forensik "

Posting Komentar