DNA (Deoxyribonucleic acid) merupakan
polimer dengan gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. DNA seseorang
diwariskan dari DNA kedua orang tuanya sehingga dalam satu kelurga memiliki
kemiripan DNA. Rangka utama untai DNA
terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA
adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu
2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin
satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama
DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
DNA terdiri atas dua untai yang
berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida
pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini
disebut sebagai antiparalel.
Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa
nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai
pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang
terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine), guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan
timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA.
DNA dalam forensik
Banyak yurisdiksi membutuhkan
pengungkapan pelaku dari kejahatan tertentu untuk bisa dilakukan dengan sebuah
test contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah membantu investigator
menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA
yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang tak dikenal). Metode ini adalah salah satu
teknik paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi
tidak selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau
bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.
DNA dalam komputasi
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam
urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma
ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan
yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk masalah ini biasanya
mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan algoritma-algoritma ini untuk
menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari
karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki
masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang
dikhususkan untuk riset DNA disebutdatabase genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik
yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan,
mencari pola yang berulang, dan pencarian homologi.
Borgata Hotel Casino & Spa | Book Now | JT Hub
BalasHapusJT Hub offers 창원 출장안마 you all the travel 천안 출장샵 information, details & 문경 출장마사지 facilities required to get the best deal and skip 김천 출장마사지 the hassle. 수원 출장마사지